Minggu, 05 Februari 2017

Menggapai Impian

Jujur saja, sejak kemarin aku eselalu berkata dalam hatiku. Dan ingin rasanya aku menuliskan hal ini. Tetapi aku bingung, mau kukemanakan isi hatiku bisa aku ungkapkan. Sebagai seorang remaja penganggur memang tidak seenak seperti apa yang dibayangkan. Aku sendirian. Rasa bosan terkadang selalu menyelimutiku. Belajar, membaca buku, dan latihan fisik adalah kegiatan sehari-hariku. Tiada aktivitas lain kecuali hanya itu. Memang membaca buku saja rasanya tidak cukup untuk mengisi rasa kebosananku. Sudah banyak buku yang sudah aku "makan".

Kali ini akan aku ceritakan sebuah pengalamanku bertemu teman sekolahku. Tetapi ada yang beda. Entah kenapa, aku jadi bingung jika aku bertemu dengan dia. Dulu ia sewaktu aku masih sekolah SMP hingga SMA, ia selalu melihatku. Lama sekali. Ia selalu melihatku jikalau tidak ada teman yang mengetahuinya. Ya, seperti cari-cari kesempatan. Tetapi yang membuat aku bingung adalah apakah ia benar-benar menyukaiku. Mungkin kalau bagi orang lain aku ini terkesan pede. Hah, masak kamu anak laki-laki disukai oleh cewek. Dan hal iilah yang menjadi misteri bagiku saat ini. Ingin rasanya aku bertemu dengan dia. Bertatap muka, ngomong apa adanya, sebenarnya apakah si dia benar-benar menyukaiku.

Hari minggu, 2 minggu yang lalu tepatnya di pagi hari. Aku bertemu dengan si dia. Aku menyapanya lebih dahulu di saat aku sedang berlari. Memang setiap hari Minggu pagi, aku selalu berlatih berlari. Si dia hanya tersenyum saja. Kalau aku bertemu dengan teman aku yang cewek yang lain. Mereka justru biasa saja dan bahkan mereka menyapaku lebih dulu. tetapi kenapa dengan si dia???Tetapi hatiku merasa senang jika aku bertemu dengan si dia. Setelah bertemu aku menjadi semangat untuk berlatih lebih giat. Dan nyala api dalam dadaku menjadi berkobar-kobar kembali.

Menjadi seorang polisi dan diterima di akpol adalah cita-citaku sejak aku duduk di kelas 1 SMA. Sewaktu itu Pak Narto, kepala sekolahku memberikan motivasi kepada kami semua siswa SMA 1 BOJA. Kami sedang dalam rangka kegiatan BLT(Basic Leadership Training) di Bantir. Malam itu beliau memberikan motivasi dan menyuruh kami semua untuk menuliskan apa keinginan kami saat itu setelah lulus sekolah. Dan disitulah aku menuliskan imipainku. Di lembar kertas yang kecil, aku tuliskan bahwa aku ingin diterima di akpol. Aku ingin agar aku bisa membahagian orang tuaku dan enaikhajikan mereka. Sejak itulah aku tanamkan kuat cita-citaku ini. Engkau boleh saat ini menghina keinginan saya. Tapi saya akan buktikan siapa yang berhasil menggapai impiannya. Dan saya akan buktikan bahwa saya bisa diterima di akpol.

Sampai saat ini aku masih berkeinginan untuk bisa diterima. Walaupun kemarin aku sempat gagal. Maafkan aku ayah dan ibu aku tidak bisa mewujudkan impian itu. Aku gagal!!!.

Saat ini aku tahu memang rasanya bosan jika aktivitas yang aku jalankan hanya monoton. Aku butuh seseorang yang bisa memotivasiku. Aku telah berjanji. Dan janjiku sudah aku janjikan sejak kelas 2, bahwa aku tidak akan berpacaran sebelum aku benar-benar lulus dari Akpol. Jika aku melihat teman-temanku sudah mempunyai pacar, sungguh aku merasa iri. Sungguh, aku ingin seperti mereka. Seandainya saya bisa dengan si dia yang bisa memotivasi aku di saat aku sedang galau dan bosan. Tetapi aku telah berjanji bahwa sebelum aku bisa diterima dan lulus dari akpol aku tidak akan mau berpacaran.

Beberapa hari lalu aku bermimpi bertemu dengan si dia. Entah kenapa, terkadang aku bermimpi bertemu dengan si dia. Padahal, aku tidak pernah memikirkan dia. Saat ini aku hanya sedang fokus bagaimana aku bisa mewujudkan impianku. Sempat terbayang, jika saya mungkin sedang IBL memakai seragam jika aku bertemu dengan si dia aku akan bertatap muka dengannya dan bertanya mengapa ia selalu melihatku. Aku hanya ingin dia jujur apakah ia benar-benar menyukaiku atau tidak. Tetapi aku tidak terlalu berandai-andai. Karena aku bukanlah seorang idealis. Dan di tahun 2017 ini aku akan berusaha untuk menggapai impianku.