Jumat, 06 Oktober 2017

Menentukan sebuah pilihan


Aku nyadarin kalau sebuah cita-cita tidak segampang itu untuk diraih. Dulu, waktu aku kelas 3 SMA, aku fokusin impianku jadi polisi. After that, semuanya kandas... huu...sedihnya!! Dua kali aku gagal. Aku juga punya impian lain dan aku yakin, aku bisa mewujudkannya. Aku yakin, kalau impian itu pastilah bisa terwujud di masa depan.

Impianku yang lain adalah menguasai bahasa Inggris, Belanda dan Jerman. Oleh karena itulah, setiap hari selalu kuluangkan waktuku belajar bahasa. Aku pengen bisa nglanjutin sekolah di Inggris, dan juga bisa ke Jerman. Bagiku bahasa adalah senjata untuk menaklukkan dunia. Bukan Inggris, Belanda, dan Jerman yang menaklukkanku, tapi akulah yang harus menaklukkan mereka.

Kegagalanku dalam tes IPDN[1] membuatku menyesal. Sampe sekarang, aku nggak bisa ngelupain gimana sakitnya kegagalan itu. Ya, akhirnya aku harus rela kuliah untuk ngisi waktu satu tahun ini. Aku bingung apa aku ndaftar lagi IPDN ataukah yang lain? Di lubuk hatiku aku punya keinginan kuat, “Stärke Glauben” bahwa aku pasti bisa melanjutkan sekolah di Inggris setelah lulus sekolah kedinasan.

Aku kayak ngambang di tengah ombak yang mengamuk di lautan. Mau kemanakah kapal ini akan berjalan? Aku nggak tahu dan belum mutusin.


[1] IPDN=Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar