Pelajaran Bahasa Inggris hari ini rasanya
menyenangkan. Hari ini kami diajarin jualan dan berkomunikasi pake Bahasa
Inggris. Dagangan yang dijual jumlahnya 10, dari hasil foto waktu tugas survei
di Superindo.
Kami satu kelompok ada 5 orang. Aku nyuruh Fanani
kalo buah dan sayuran yang dijual harganya murah-murah aja. Barang dagangan
kami akhirnya sold out. Aku tidak sempet ngitung berapa profitnya. Because,
Bu Anis keburu mbunyiin alarm pertanda waktu habis disertai tanda waktu matkul
yang udah selesai.
Jam makul kedua, Pendidikan Pancasila. Pembahasan
presentasi soal Pancasila sebagai Filsafat Negara. Setelah presentasi selesai,
dibuka sesi pertanyaan. Rivai ngajuin pertanyaan. Wah kalo dia, mesti mbuat
pertanyaan yang sulit-sulit. Pertanyaannya, “Apa kelanjutan dari peristiwa itu
setelah Soekarno mengusulkan Pancasila dalam Sidang Umum PBB tahun 1960?”
Kelompok yang presentasi jawabannya ngawur and nggak muasin. Aku nyoba
diem. Sebenarnya sih, aku pingin banget njawab tapi aku sengaja nyimpen
jawabanku dan ingin ngetes dosen juga. Wiiss.. kayak sok pinter aja. Hohoho...
BTW after the presentation, Pak Ismail njawab pertanyaan Rivai dan
menurutnya memuaskan.
Setelah pidato Soekarno yang berjudul “To Build A
New World” peserta sidang saat itu menyambutnya dengan tepuk tangan. Tetapi
kenyatannya dunia sampai saat sekarang tidak pernah menerima dan bahkan
menerapkan konsep Pancasila. Sebab, penerapan Pancasila di Indonesia tidak
sesukses kapitalisme di Barat.
Padahal kita tahu bahwa kapitalisme selalu
mendasarkan pada persaingan bebas yang membawanya pada monopoli.
Perusahaan-perusahaan saling bersaing yang akhirnya menyisakan
perusahaan-perusahaan dan bank-bank besar. Perusahaan kecil akhirnya menjadi
cabang dari perusahaan besar dalam dominasi absolut. Bank-bank besar juga
melakukan merger terhadap bank besar lainnya karena mereka tidak bisa
saling mematikan satu sama lain.
Tentu bank-bank besar ini keberadaannya berakibat
kapital yang masuk menjadi besar dari industri-industri. Mereka tentu menjadi
mudah menentukan industri mana yang akan mereka pilih dalam memberikan kredit
modal dengan syarat tertentu.
Saat ini China menjadi negara nomor satu dalam
persaingan global. Kapitalis Amerika kalah bersaing dengan China. Yang
terpenting sekarang bagi negara-negara kapitalis agar mereka bisa menang
bersaing ialah, bagaimana jumlah kapital mereka bisa meningkat. Tapi yang rugi
tentu konsumen. Dunia saat ini ibarat iklan dari timur ke barat. Dan juga
ibarat sebuah industri yang mencengkeram dari satu titik ke titik lainnya,
saling menjatuhkan lawannya masing-masing. World currently doesn’t know his
limit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar